Rabu, 25 Februari 2015

HAI….. teman saya adalah mahasiswa di Universitas Negeri Surabaya fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam jurusan pendidikan biologi kelas B. Di semester 2 ini saya bertemu dengan mata kuliah Anatomi Hewan.  Yuk liat bagaimana keseruan kita pertama kali saya melihat awetan basah berupa aves, mamalia,ampibi dan pisces. Di perkuliahan pertama ini mendapat materi tentang system otot. Nah, saat praktikum kami harus mengamati beberapa otot pada hewan-hewan tersebut diantaranya di bawah ini :
AMPIBI

MAMALIA

PISCES

AVES
Ini lah awetan basah yang harus kita amati.. untuk yang pertama kali praktikum dengan awetan basah dan melihat hal semacam ini sangat luar biasa. Biologi semakin menjiwa dalam hati saya. Ayo semangat anatomi hewan. Bagi kalian yang menganggap biologi itu karena karena kalian belom menemukan jiwa kalian di biologi. jika kalian mengerti arti sebuah biologi kalian bakal jatuh cinta yang namanya BIOLOGI

Senin, 23 Februari 2015

Kutemukan kebenaran ajaranku dalam Al-Qur'an


Al-Qur’an Sebagai Mu’jizat

            Mu’jizat artinya sesuatu yang luar biasa yang tiada kuasa manusia membuatnya karena hal itu adalah diluar kesanggupanya. Mu’jiazat ini hanya diberikan kepada para nabi-nabi yang di kehendaki Allah untuk menguatkan kenabian dan kerasulannya, dan bahwa agama yang dibawanya bukanya bikinannya sendiri melainkan benar-benar dari Allah SWT. Kepada nabi-nabi sebelum Nabi Muhammad saw telah diberikan mu’jizat yang bermacam-macam seperti tongkat yang diberikan kepada Nabi Musa as yang dapat menelan semua ular yang di datangkan oleh para tukang-tukang sihir Fir’aun dan dapat membelah laut, sehingga nabi Nabi Musa as dan kaumnya dapat menyelamatkan diri dari kejaran tentara Fir’aun dengan menyebrangi lautan yang telah terbelah dua dan akhirnya Fir’aun bersama tentaranya karam di lautan. Sebagainya mana telat tertulis dalam Surat Asy-Syuraa ayat 45 dan 63,64,65 dan 66 :

Artinya:
“Kemudian Musa melemparkan tongkatnya maka tiba-tiba ia menelan benda-benda palsu yang mereka ada-adakan itu.(45)…………………………………………………………
Lalu Kami wahyukan kepada Musa: "Pukullah lautan itu dengan tongkatmu". Maka terbelahlah lautan itu dan tiap-tiap belahan adalah seperti gunung yang besar.(63)
Dan di sanalah Kami dekatkan golongan yang lain.(64) Dan Kami selamatkan Musa dan orang-orang yang besertanya semuanya.(65) Dan Kami tenggelamkan golongan yang lain itu.(66)”
            Mu’jizat yang dapat menghidupkan kembali orang yang sudah mati dan sebagainya yang di berikan kepada Nabi Isa as sebagaimana dalam Surat Ali-Imran ayat 49 :

Dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israel ( yang berkata kepada mereka): "Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa sesuatu tanda (mukjizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah berbentuk burung; kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan seizin Allah; dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahirnya dan orang yang berpenyakit sopak; dan aku menghidupkan orang mati dengan seizin Allah; dan aku kabarkan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu adalah suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu sungguh-sungguh beriman."

            Demikian pula kepada Nabi besar kita Nabi Muhammad saw telah diberikan beberapa mu’jizat diantaranya Israa’ dan Mi’raj dalam satu malam sebagaimana tertulis dalam Surat Al-Israa’ ayat 1 dan keluar air dari ujung jarinya ketika ketiadaan air. Mu’jizat terbesar yang diberikan kepada Nabi Muhammad saw adalah Al-Qur’an, suatu mu’jizat yang dapat di saksikan oleh seluruh umat manusia sepanjang masa karena memang beliau di utus lngsung oleh Allah SWT untuk keselamatan manusia dimana dan di masa apapun mereka berada. Oleh sebab itu Allah menjamin keselamatan Al-Qur’an sepanjang masa. Sebagaimana tertulis dalam Al-Qur’an dalam Surat Al-Hijr ayat 9 :

Artinya : “Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Qur'an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.”

            Al-Qur’an sangat berbeda dengan kitab-kitab yang sebelumnya di turunkan kepada nabi-nabi. Mu’jizat itu terletak dalam keindahan susunan dan gaya bahasanya serta isinya tiada tara bandingannya. Mustahil manusia dapat membuat susunan yang serupa dengan Al-Qur’an yang dapat menandinginya.
            Disamping itu, Al-Qu’an di tinjau dari dari segi bahasanya adalah suatu mu’jizat yang besar, maka di tinjau dari segi isinya pun ia mengandung mu’jizat pula. Beberapa contoh anatara lain :
1.      Di dalam Al-Qur’an terdapat berita-berita dan janji-janji mengenai masa yang akan datang. Kejadian-kejadian yang akan terjadi di masa depan adalah diluar kuasa manusia untuk mengetahuinya. Memang ada ramalan-ramalan tukang tenung mengenai masa depan, tetapi iu hanya ramalan yang tiada dapat dijamin kebenaranya, tetapi semua berita-berita dan jani-janji yang tersebut dalam Al-Qur’an adalah benar dan telah menjadi kenyataan seperti : Kerap kali kaum musyrikin mekah sebelum hijrah menentang kaum muslimin dan mengatakan “Bangsa Rum yang mempunyai Kitab Injil telah di kalahkan oleh orang persia ( menganut agama Majusi).” Maka kami akan pasti mengalahkan kamu, karena kamu adalah ahli kitab pula. Kemudian turunlah Surat Ar-Rum ayat 2-3 :

Artinya : “Telah dikalahkan bangsa Rumawi, di negeri yang terdekat dan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang,” (Ar-Rum ayat 2-3)

Memang Kerajaan Rum di waktu turunya ayat ini dalam keadaan sangat lemah dan tidak mungkin akan bangun lagi. Tetapi apa yang di beritakan Al-Qur’an telah menjadi kenyataan dalam beberapa tahun kemudian.
2.      Di dalam Al-Qur’an terdapat pula fakta-fakta ilmiah yang tidak mungkin diketahui manusia di tanah arab waktu itu, tetapi fakta tersebut di jelaskan dengan tepat dan sekarang di akui kebenaranya, seperti : Pada masa turunya Al-Qur’an ilmu kedokteran di tanah arab boleh dikatakan tidak ada, yang ada hanya ilmu pengobatan secara primitif dan takhyul. Namun demikian Al-Qur’an menerangkan dalam surat Almu’minuun ayat 12-14 :

“Dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air amni itu kami jadikan segumpal darah, lalu (segumpal) darah itu kami jadikan segumpal daging  dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang. Kemudian tulang-tulang itu kami bungkus dengan daging. Sesudah itu Kami jadikan ia mahluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah Pencipta Yang Paling Baik.”

Demikianlah dengan ringkas dapat disimpulkan bahwa Al-Qur’an itu adalah suatu mu’jizat di pandang dari segi bahasanya dan mengandung mu’jizat pula di tinjau dari segi isinya dan mu’jizat ini akan kekal sepanjang masa karena ia telah dijamin terperihala oleh Allah Subhanahu Wata’ala.

Allah SWT akan memperlihatkan tanda-tanda kekuasaa-Nya di seluruh penjuru dunia dan pada diri manusia itu sendiri sehingga terbukti kebenaranya bahwa Al-Qur’an adalah benar dan merupakan Mu’jizat Nabi Muhammad saw. Fungsi diturunkannya Al-Qur’an adalah untuk memberikan kepada berbagai persoalan umat manusia dan memberikan jalan keluar dalam menyelesaikan persoalan-persoalan dan perselisihan yang dihadapi di dalam masyarakat. 

sumber : Al-Qur'anul karim 

Rabu, 18 Februari 2015

Kutemukan Tuhanku dalam Kesulitan

Dibalik kesulitan akan datang kemudahan
Sejak zaman dahulu orang islam telah mengenal arti sebuah kesulitan. Dimana saat orang-orang terdahulu menyebarkan agama islam bersama Nabi Muhammad saw mengalami banyak sekali kesulitan dalam penyebaranya. Mungkin setiap orang punya pendapat lain tentang sebuah kesulitan. Ada yang berpendapat bahwasanya kesulitan itu hal yang tersial dalam hidup mereka yang sama sekali tidak bermanfaat dan ada pula yang menganggap bahwa kesulitan itu adalah takdir. Banyak cobaan menerpa kita di dalam kehidupan di dunia ini. Seakan - akan kesulitan-kesulitan yang kita hadapi tidak ada habisnya. Habis terkena satu kesulitan, datang kesulitan baru. Seakan-akan rasa syukur dan rasa sabar kita hilang dari hati kita. Didalam ajaran agama islam, seorang muslim harus mempercayai bahwa sesudah kesulitan itu akan datang kemudahan. Dan Allah SWT berfirman dalam salah satu ayat Al-Qur’an yakni :

Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Al-Inshirah: 5)
Ayat ini pun diulang setelah itu,

            “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Al-Inshirah: 6)
Ayat diatas menjelaskan bahwa Allah SWT telah menyiapkan kemudahan untuk siapun yang tertimpa kesulitan. Seperti yang mungkin sering terjadi pada kehidupan kita sehari-hari yang tidak akan terlepas dari kesulitan. Entah itu kesulitan dalam hal kecil atau dalam hal besar karena Allah adalah Pencipta yang Maha Adil. Jadi, setiap mahluk Allah akan mengalami kesulitan itu sendiri. Terkadang kita sebagai seorang yang beriman pun ketika kita mendapatkan kesulitan sering kali rasa syukur itu hilang atau sirna karena manusia menganggap bahwa ujian yang Allah berikan kepada mahluknya terlalu berat. Padahal dalam surat Al-Inshirah terdapat 2 ayat yang sangat jelas janji Allah yang tidak akan membiarkan mahluk ciptaanya hidup dalam kesulitan terus menerus. Jika suatu kalimat diulang sampai dua kali, itu berarti penegasan yang kuat dan sangat meyakinkan. Dalam kondisi sesulit apapun kita akan mendapatkan kesulitan dan kemudahan yang sama. Seharusnya sebagai seorang yang beriman kita di tuntut untuk selalu bersabar dan bertawaqal dimana sesudah kesulitan datang kemudahan yang selalu menghampiri. Dan Allah berfirman dalam surat At-tholaq yakni:

Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya.” (QS. Ath Tholaq: 3).”
Inilah rahasia yang sebagian kita mungkin belum mengetahuinya. Jadi intinya, tawakkal lah yang menjadi sebab terbesar seseorang keluar dari kesulitan dan kesempitan. Bersyukur dan bersabar sudah pasti akan mendatangkan fadilah (keutamaan) dalam hidup dan diyakini sebagai usaha menjemput ridha Allah SWT.
            Setiap kesulitan pasti disertai dengan kemudahan. Jika itu diyakini sudah pasti bertemu kemudahan yang dimaksud. Katakanlah Ria adalah seorang  mahasiswa baru di universitas negeri di Surabaya. Suatu ketika ia mendapat kesulitan dimana ia mendapat nilai D disalah satu mata kuliahnya. Dia shock, menangis sampai beberapa hari dan menghakimi dirinya sendiri seakan-akan rasa syukur dan imannya turun gara-gara sebuah nilai. Selang beberapa hari akhirnya dia menyadari bahwa ada sebuah rahasia dibalik semua itu. Dimana sebuah kesulitan yang sedang menerpanya adalah sebuah ujian dimana suatu hari nanti ria akan mendapat nilai yang lebih bagus lagi. Ria berkeyakinan bahwa Allah sedang menyiapkan kemudahan dibalik nilai D tersebut. Mulai dari situ ria selalu berpikiran positif dan bertawaqal atas apa yang telah dilakukanya dan akan memperbaikinya. Niat dan tawaqal seseorang yang bersungguh-sungguh pasti Allah akan mengabulkan do’a orang tersebut. Mungkin Allah memberikan manusia masalah dan kesulitan dalam waktu yang tidak tentukan tapi percayalah Allah akan menurunkan pertolonganya dalam sekejab dan pertolongan Allah itu pasti akan datang. Dan yakinlah, bahwa di balik kesulitan, ada kemudahan yang begitu dekat.