Al-Qur’an
Sebagai Mu’jizat
Mu’jizat artinya sesuatu yang luar
biasa yang tiada kuasa manusia membuatnya karena hal itu adalah diluar
kesanggupanya. Mu’jiazat ini hanya diberikan kepada para nabi-nabi yang di kehendaki
Allah untuk menguatkan kenabian dan kerasulannya, dan bahwa agama yang
dibawanya bukanya bikinannya sendiri melainkan benar-benar dari Allah SWT.
Kepada nabi-nabi sebelum Nabi Muhammad saw telah diberikan mu’jizat yang
bermacam-macam seperti tongkat yang diberikan kepada Nabi Musa as yang dapat
menelan semua ular yang di datangkan oleh para tukang-tukang sihir Fir’aun dan
dapat membelah laut, sehingga nabi Nabi Musa as dan kaumnya dapat menyelamatkan
diri dari kejaran tentara Fir’aun dengan menyebrangi lautan yang telah terbelah
dua dan akhirnya Fir’aun bersama tentaranya karam di lautan. Sebagainya mana
telat tertulis dalam Surat Asy-Syuraa ayat 45 dan 63,64,65 dan 66 :
Artinya:
“Kemudian Musa melemparkan tongkatnya maka
tiba-tiba ia menelan benda-benda palsu yang mereka ada-adakan itu.(45)…………………………………………………………
Lalu Kami wahyukan kepada Musa: "Pukullah
lautan itu dengan tongkatmu". Maka terbelahlah lautan itu dan tiap-tiap
belahan adalah seperti gunung yang besar.(63)
Dan di sanalah Kami dekatkan golongan yang
lain.(64) Dan Kami selamatkan Musa dan orang-orang yang besertanya
semuanya.(65) Dan Kami tenggelamkan golongan yang lain itu.(66)”
Mu’jizat yang dapat menghidupkan
kembali orang yang sudah mati dan sebagainya yang di berikan kepada Nabi Isa as
sebagaimana dalam Surat Ali-Imran ayat 49 :
“Dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israel ( yang
berkata kepada mereka): "Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan
membawa sesuatu tanda (mukjizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuat untuk kamu
dari tanah berbentuk burung; kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor
burung dengan seizin Allah; dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari
lahirnya dan orang yang berpenyakit sopak; dan aku menghidupkan orang mati
dengan seizin Allah; dan aku kabarkan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang
kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu adalah suatu tanda
(kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu sungguh-sungguh beriman."
Demikian pula kepada Nabi besar kita
Nabi Muhammad saw telah diberikan beberapa mu’jizat diantaranya Israa’ dan
Mi’raj dalam satu malam sebagaimana tertulis dalam Surat Al-Israa’ ayat 1 dan
keluar air dari ujung jarinya ketika ketiadaan air. Mu’jizat terbesar yang
diberikan kepada Nabi Muhammad saw adalah Al-Qur’an, suatu mu’jizat yang dapat
di saksikan oleh seluruh umat manusia sepanjang masa karena memang beliau di
utus lngsung oleh Allah SWT untuk keselamatan manusia dimana dan di masa apapun
mereka berada. Oleh sebab itu Allah menjamin keselamatan Al-Qur’an sepanjang
masa. Sebagaimana tertulis dalam Al-Qur’an dalam Surat Al-Hijr ayat 9 :
Artinya : “Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Qur'an,
dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.”
Al-Qur’an sangat berbeda dengan
kitab-kitab yang sebelumnya di turunkan kepada nabi-nabi. Mu’jizat itu terletak
dalam keindahan susunan dan gaya bahasanya serta isinya tiada tara
bandingannya. Mustahil manusia dapat membuat susunan yang serupa dengan Al-Qur’an
yang dapat menandinginya.
Disamping itu, Al-Qu’an di tinjau
dari dari segi bahasanya adalah suatu mu’jizat yang besar, maka di tinjau dari
segi isinya pun ia mengandung mu’jizat pula. Beberapa contoh anatara lain :
1. Di
dalam Al-Qur’an terdapat berita-berita dan janji-janji mengenai masa yang akan
datang. Kejadian-kejadian yang akan terjadi di masa depan adalah diluar kuasa
manusia untuk mengetahuinya. Memang ada ramalan-ramalan tukang tenung mengenai
masa depan, tetapi iu hanya ramalan yang tiada dapat dijamin kebenaranya,
tetapi semua berita-berita dan jani-janji yang tersebut dalam Al-Qur’an adalah
benar dan telah menjadi kenyataan seperti : Kerap kali kaum musyrikin mekah
sebelum hijrah menentang kaum muslimin dan mengatakan “Bangsa Rum yang
mempunyai Kitab Injil telah di kalahkan oleh orang persia ( menganut agama
Majusi).” Maka kami akan pasti mengalahkan kamu, karena kamu adalah ahli kitab
pula. Kemudian turunlah Surat Ar-Rum ayat 2-3 :
Artinya : “Telah dikalahkan bangsa Rumawi, di negeri yang terdekat dan
mereka sesudah dikalahkan itu akan menang,” (Ar-Rum ayat 2-3)
Memang Kerajaan Rum di waktu turunya
ayat ini dalam keadaan sangat lemah dan tidak mungkin akan bangun lagi. Tetapi
apa yang di beritakan Al-Qur’an telah menjadi kenyataan dalam beberapa tahun
kemudian.
2. Di
dalam Al-Qur’an terdapat pula fakta-fakta ilmiah yang tidak mungkin diketahui
manusia di tanah arab waktu itu, tetapi fakta tersebut di jelaskan dengan tepat
dan sekarang di akui kebenaranya, seperti : Pada masa turunya Al-Qur’an ilmu
kedokteran di tanah arab boleh dikatakan tidak ada, yang ada hanya ilmu
pengobatan secara primitif dan takhyul. Namun demikian Al-Qur’an menerangkan
dalam surat Almu’minuun ayat 12-14 :
“Dan sesungguhnya kami telah menciptakan
manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian kami jadikan
saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian
air amni itu kami jadikan segumpal darah, lalu (segumpal) darah itu kami
jadikan segumpal daging dan segumpal
daging itu kami jadikan tulang belulang. Kemudian tulang-tulang itu kami
bungkus dengan daging. Sesudah itu Kami jadikan ia mahluk yang (berbentuk) lain.
Maka Maha Sucilah Allah Pencipta Yang Paling Baik.”
Demikianlah
dengan ringkas dapat disimpulkan bahwa Al-Qur’an itu adalah suatu mu’jizat di
pandang dari segi bahasanya dan mengandung mu’jizat pula di tinjau dari segi
isinya dan mu’jizat ini akan kekal sepanjang masa karena ia telah dijamin
terperihala oleh Allah Subhanahu Wata’ala.
Allah
SWT akan memperlihatkan tanda-tanda kekuasaa-Nya di seluruh penjuru dunia dan
pada diri manusia itu sendiri sehingga terbukti kebenaranya bahwa Al-Qur’an
adalah benar dan merupakan Mu’jizat Nabi Muhammad saw. Fungsi diturunkannya
Al-Qur’an adalah untuk memberikan kepada berbagai persoalan umat manusia dan
memberikan jalan keluar dalam menyelesaikan persoalan-persoalan dan
perselisihan yang dihadapi di dalam masyarakat.
sumber : Al-Qur'anul karim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar