Rabu, 18 Februari 2015

Kutemukan Tuhanku dalam Kesulitan

Dibalik kesulitan akan datang kemudahan
Sejak zaman dahulu orang islam telah mengenal arti sebuah kesulitan. Dimana saat orang-orang terdahulu menyebarkan agama islam bersama Nabi Muhammad saw mengalami banyak sekali kesulitan dalam penyebaranya. Mungkin setiap orang punya pendapat lain tentang sebuah kesulitan. Ada yang berpendapat bahwasanya kesulitan itu hal yang tersial dalam hidup mereka yang sama sekali tidak bermanfaat dan ada pula yang menganggap bahwa kesulitan itu adalah takdir. Banyak cobaan menerpa kita di dalam kehidupan di dunia ini. Seakan - akan kesulitan-kesulitan yang kita hadapi tidak ada habisnya. Habis terkena satu kesulitan, datang kesulitan baru. Seakan-akan rasa syukur dan rasa sabar kita hilang dari hati kita. Didalam ajaran agama islam, seorang muslim harus mempercayai bahwa sesudah kesulitan itu akan datang kemudahan. Dan Allah SWT berfirman dalam salah satu ayat Al-Qur’an yakni :

Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Al-Inshirah: 5)
Ayat ini pun diulang setelah itu,

            “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Al-Inshirah: 6)
Ayat diatas menjelaskan bahwa Allah SWT telah menyiapkan kemudahan untuk siapun yang tertimpa kesulitan. Seperti yang mungkin sering terjadi pada kehidupan kita sehari-hari yang tidak akan terlepas dari kesulitan. Entah itu kesulitan dalam hal kecil atau dalam hal besar karena Allah adalah Pencipta yang Maha Adil. Jadi, setiap mahluk Allah akan mengalami kesulitan itu sendiri. Terkadang kita sebagai seorang yang beriman pun ketika kita mendapatkan kesulitan sering kali rasa syukur itu hilang atau sirna karena manusia menganggap bahwa ujian yang Allah berikan kepada mahluknya terlalu berat. Padahal dalam surat Al-Inshirah terdapat 2 ayat yang sangat jelas janji Allah yang tidak akan membiarkan mahluk ciptaanya hidup dalam kesulitan terus menerus. Jika suatu kalimat diulang sampai dua kali, itu berarti penegasan yang kuat dan sangat meyakinkan. Dalam kondisi sesulit apapun kita akan mendapatkan kesulitan dan kemudahan yang sama. Seharusnya sebagai seorang yang beriman kita di tuntut untuk selalu bersabar dan bertawaqal dimana sesudah kesulitan datang kemudahan yang selalu menghampiri. Dan Allah berfirman dalam surat At-tholaq yakni:

Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya.” (QS. Ath Tholaq: 3).”
Inilah rahasia yang sebagian kita mungkin belum mengetahuinya. Jadi intinya, tawakkal lah yang menjadi sebab terbesar seseorang keluar dari kesulitan dan kesempitan. Bersyukur dan bersabar sudah pasti akan mendatangkan fadilah (keutamaan) dalam hidup dan diyakini sebagai usaha menjemput ridha Allah SWT.
            Setiap kesulitan pasti disertai dengan kemudahan. Jika itu diyakini sudah pasti bertemu kemudahan yang dimaksud. Katakanlah Ria adalah seorang  mahasiswa baru di universitas negeri di Surabaya. Suatu ketika ia mendapat kesulitan dimana ia mendapat nilai D disalah satu mata kuliahnya. Dia shock, menangis sampai beberapa hari dan menghakimi dirinya sendiri seakan-akan rasa syukur dan imannya turun gara-gara sebuah nilai. Selang beberapa hari akhirnya dia menyadari bahwa ada sebuah rahasia dibalik semua itu. Dimana sebuah kesulitan yang sedang menerpanya adalah sebuah ujian dimana suatu hari nanti ria akan mendapat nilai yang lebih bagus lagi. Ria berkeyakinan bahwa Allah sedang menyiapkan kemudahan dibalik nilai D tersebut. Mulai dari situ ria selalu berpikiran positif dan bertawaqal atas apa yang telah dilakukanya dan akan memperbaikinya. Niat dan tawaqal seseorang yang bersungguh-sungguh pasti Allah akan mengabulkan do’a orang tersebut. Mungkin Allah memberikan manusia masalah dan kesulitan dalam waktu yang tidak tentukan tapi percayalah Allah akan menurunkan pertolonganya dalam sekejab dan pertolongan Allah itu pasti akan datang. Dan yakinlah, bahwa di balik kesulitan, ada kemudahan yang begitu dekat.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar