Dibalik kesulitan akan datang kemudahan
Sejak
zaman dahulu orang islam telah mengenal arti sebuah kesulitan. Dimana saat
orang-orang terdahulu menyebarkan agama islam bersama Nabi Muhammad saw
mengalami banyak sekali kesulitan dalam penyebaranya. Mungkin setiap orang
punya pendapat lain tentang sebuah kesulitan. Ada yang berpendapat bahwasanya
kesulitan itu hal yang tersial dalam hidup mereka yang sama sekali tidak
bermanfaat dan ada pula yang menganggap bahwa kesulitan itu adalah takdir. Banyak cobaan menerpa kita di dalam
kehidupan di dunia ini. Seakan - akan kesulitan-kesulitan yang kita hadapi
tidak ada habisnya. Habis terkena satu kesulitan, datang kesulitan baru.
Seakan-akan rasa syukur dan rasa sabar kita hilang dari hati kita. Didalam
ajaran agama islam, seorang muslim harus mempercayai bahwa sesudah kesulitan
itu akan datang kemudahan. Dan Allah SWT berfirman dalam salah satu ayat
Al-Qur’an yakni :
“Karena
sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Al-Inshirah: 5)
Ayat
ini pun diulang setelah itu,
“Sesungguhnya sesudah kesulitan
itu ada kemudahan.” (QS. Al-Inshirah: 6)
Ayat
diatas menjelaskan bahwa Allah SWT telah menyiapkan kemudahan untuk siapun yang
tertimpa kesulitan. Seperti yang mungkin sering terjadi pada kehidupan kita
sehari-hari yang tidak akan terlepas dari kesulitan. Entah itu kesulitan dalam
hal kecil atau dalam hal besar karena Allah adalah Pencipta yang Maha Adil.
Jadi, setiap mahluk Allah akan mengalami kesulitan itu sendiri. Terkadang kita
sebagai seorang yang beriman pun ketika kita mendapatkan kesulitan sering kali
rasa syukur itu hilang atau sirna karena manusia menganggap bahwa ujian yang
Allah berikan kepada mahluknya terlalu berat. Padahal dalam surat Al-Inshirah
terdapat 2 ayat yang sangat jelas janji Allah yang tidak akan membiarkan mahluk
ciptaanya hidup dalam kesulitan terus menerus. Jika suatu kalimat diulang sampai dua kali, itu berarti
penegasan yang kuat dan sangat meyakinkan. Dalam kondisi sesulit apapun
kita akan mendapatkan kesulitan dan kemudahan yang sama. Seharusnya sebagai
seorang yang beriman kita di tuntut untuk selalu bersabar dan bertawaqal dimana
sesudah kesulitan datang kemudahan yang selalu menghampiri. Dan Allah berfirman
dalam surat At-tholaq yakni:
“Dan
barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan
(keperluan) nya.” (QS. Ath Tholaq: 3).”
Inilah rahasia yang sebagian kita mungkin belum
mengetahuinya. Jadi intinya, tawakkal lah yang menjadi sebab terbesar seseorang
keluar dari kesulitan dan kesempitan. Bersyukur dan
bersabar sudah pasti akan mendatangkan fadilah (keutamaan) dalam hidup dan
diyakini sebagai usaha menjemput ridha Allah SWT.
Setiap kesulitan pasti disertai dengan kemudahan. Jika itu
diyakini sudah pasti bertemu kemudahan yang dimaksud. Katakanlah Ria adalah
seorang mahasiswa baru di universitas
negeri di Surabaya. Suatu ketika ia mendapat kesulitan dimana ia mendapat nilai
D disalah satu mata kuliahnya. Dia shock, menangis sampai beberapa hari dan
menghakimi dirinya sendiri seakan-akan rasa syukur dan imannya turun gara-gara
sebuah nilai. Selang beberapa hari akhirnya dia menyadari bahwa ada sebuah
rahasia dibalik semua itu. Dimana sebuah kesulitan yang sedang menerpanya
adalah sebuah ujian dimana suatu hari nanti ria akan mendapat nilai yang lebih
bagus lagi. Ria berkeyakinan bahwa Allah sedang menyiapkan kemudahan dibalik
nilai D tersebut. Mulai dari situ ria selalu berpikiran positif dan bertawaqal
atas apa yang telah dilakukanya dan akan memperbaikinya. Niat dan tawaqal
seseorang yang bersungguh-sungguh pasti Allah akan mengabulkan do’a orang
tersebut. Mungkin Allah memberikan manusia masalah dan kesulitan dalam waktu
yang tidak tentukan tapi percayalah Allah akan menurunkan pertolonganya dalam
sekejab dan pertolongan Allah itu pasti akan datang. Dan yakinlah, bahwa di
balik kesulitan, ada kemudahan yang begitu dekat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar